Minggu, 18 Desember 2011

profile member suju


SUPER JUNIOR PROFIL

Super Junior :
1 Leeteuk

Nama Lengkap : Park Jung-Soo
Nama Panggilan: Leeteuk, Eeteuk, Teukie
Tempat-Tanggal Lahir : Seoul, South Korea – 1 juli 1983
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Host TV, DJ Radio, MC
Alat Musik: Piano, Guitar
Pertama Masuk : 2000
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T, Super Junior – Happy
Hobby : Nyanyi, Menulis Lagu, Online, Main Piano, Dengerin Musik
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 178 cm
Berat Badan : 59 kg
Leader Of SUJU :
Namanya diubah dari park junsu menjadi sebuah nama panggung yang telah bersinar dalam ‘Happy Together Friend’
Dia ingin namanya seperti Kangta, Hyesung, atau Junjin, Karena itu dia memutuskan mengganti namanya menjadi Leeteuk, yang artinya SPECIAL karena dia adalah orang special.
2. HeeChul
Nama Lengkap : Kim Hee-Chul
Tempat – Tanggal Lahir : Hoengseong, Gangwon, South Korea – 10 juli 1983
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Host TV, DJ Radio, MC, Model
Alat Musik : Piano, Drums.
Tinggi Badan : 179 cm
Berat Badan : 60 kg
Hobby : Menulis Puisi & dongeng, Main Komputer, Menggambar komik
Golongan Darah : AB
Pertama Masuk : Februari 2005
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T
Website : www.rellagyo.com
Trivia Fact :
Dia Menyebut namanya sendiri ‘CINDERELLA’ dia tinggal bersama Hangeng dan Kibum.
3. Hangeng

Nama Lain : HanKyung
Tempat-Tanggal Lahir : Mudanjiang, Heilongjiang, China – 9 February 1984
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Model
Mulai Aktif : 2005-Present
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – M
Hobby : Nari Tradisyonal China, Ballet, Main Komputer
Golongan Darah : O
Tinggi Badan : 181 cm
Berat Badan : 66 kg
Trivia Fact :
Hangeng adalah satu-satunya anggota Super Junior Non Korea dia berasal dari China
4. Kibum

Nama Lengkap : Kim Kibum
Nama Panggilan: Kibum
Tempat-Tanggal Lahir : Seoul, South Korea – 21 Agustus 1987
Hobby : Latihan Nyanyi, Latihan Ekspresi Muka
Genres Lagu : Pop, Dance-Pop, R & B
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Model
Mulai Aktif : 2004-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior
Alat Musik: Piano
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 177cm
Berat Badan : 58 kg
Website : www.actorkibum.com
Trivia Fact:
Panggilan Snow White punya 1 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki, dia tinggal sekamar dengan HeeChul dan Hangeng
5. Siwon
Nama Lengkap : Choi Siwon
Nama Panggilan: Siwon, Choi
Tempat-Tanggal Lahir : Seoul, South Korea – 10 February 1987
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Model
Alat Musik: Piano, Drums
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – M
Hobby : Nyanyi, Nari, Nonton Film, Taekwondo, Main Drums, Berbahasa China
Golongan Darah : B
Tinggi Badan : 183 cm
Berat Badan : 65 kg
Website : www.onlysiwon.com
Trivia Fact :
Panggilan SHIMBA belajar bahasa China untuk acting disebuah drama china, berbicara dengan hangeng dalam bahasa China untuk melatih kemampuannya.
Mantan pacarnya Kim Stella (calon Anggota Super Girl)
6. Dong Hae
Nama Lengkap : Lee Dong-Hae
Nama Panggilan: Donghae
Tempat-Tanggal Lahir : Mekpo, Jeollanam, South Korea – 15 Oktober 1986
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor
Alat Musik: Piano, Guitar
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – M
Hobby : Nari, Olahraga, Nyanyi, Nonton Film
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 60 kg
Trivia Fact :
Panggilan Pinoccio
Mantan Pacarnya Jessica (Girls Generation)
7. Kyuhyun
Nama Lengkap : Cho Kyu-Hyun
Nama Panggilan: Kyuhyun
Tempat-Tanggal Lahir : Seoul, South Korea – 3 February 1988
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B
Pekerjaan : Penyanyi, Clarinet
Alat Musik: Piano, Guitar
Mulai Aktif : 2006-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – M, Super Junior KRY.
Trivia Fact :
Pernah mengalami Kecelakaan bersama ketiga temannya sesama anggota Super Junior, yaitu Eunhyuk, Shindong, dan Leeteuk.
Namun ia yang mengalami luka terparah Sehingga koma selama beberapa Bulan.
8. Kang-In

Nama Lengkap : Kim Young Woon
Nama Panggilan: Kang-In
Tempat-Tanggal Lahir : Seoul, South Korea – 17 January 1985
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, Host TV, DJ Radio, MC
Alat Musik: Piano, Guitar, Bass Guitar
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T, Super Junior – Happy
Hobby : Nyanyi, Nonton Film, Olahraga, Renang
Golongan Darah : O
Tinggi Badan : 180 cm
Berat Badan : 70 kg
Trivia Fact : Kang-In adalah MCs M! CountDown
9. Eunhyuk

Nama Lengkap : Lee Hyuk-jae
Nama Panggilan: Hyukkie, Eunhyuk
Tempat-Tanggal Lahir : Neunggok, Goyang, Gyeonggi, South Korea – 4 April 1986
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, DJ Radio, MC
Alat Musik: Piano
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T, Super Junior – Happy
Hobby : Nari jazz, Olahraga, Dengerin Musik
Golongan Darah : O
Tinggi Badan : 176 cm
Berat Badan : 58 kg
Trivia Fact :
Nama Hyukjae seperti nama pelawak korea, oleh karena itu SM Entertaiment mengbah namanya.
Eunhyuk adalah teman lama Xiah (TVXQ)
Pernah digosipin ama Lee boram (SEE-YA)
10. Sungmin
Nama Lengkap : Lee Sung-min
Nama Panggilan: Sungmin
Tempat-Tanggal Lahir : Ilsan, Goyang, Gyeonggi, South Korea – 1 january 1986
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, DJ Radio
Alat Musik: Piano, Guitar, Bass Guitars, Drums
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T, Super Junior – Happy
Hobby : Menggambar ala China, Nonto Film, Main alat Musik.
Golongan Darah : A
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 57 kg
Website : min01.smtown.com
Trivia Fact :
Punya seorang adik laki-laki yang bernama Sungjin. Sungmin Sangat pintar memasak.
11. Yesung
Nama Lengkap : Kim Jong-Woon
Nama Panggilan: Yesung
Tempat-Tanggal Lahir : Cheonan, South Chungcheong, South Korea – 24 Agustus 1984
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor
Alat Musik: Piano
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior KRY, Super Junior – Happy
Hobby : Nyanyi, Olahraga, Baca, Nonton Film, Dengerin Musik
Golongan Darah : AB
Tinggi Badan : 178 cm
Berat Badan : 64 kg
Trivia Fact :
Ia mempunyai seorang adik Laki-Laki yang bernama Jongjin
12. Shindong
Nama Lengkap : Shin Dong-hee
Nama Panggilan: Shindong
Tempat-Tanggal Lahir : Mungyeong, North Gyeongsang, South Korea – 28 September 1985
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor, DJ Radio, MC
Alat Musik: Piano, Guitar
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – T, Super Junior – Happy
Hobby : Menari, Nonton Kartun, Melawak.
Golongan Darah : O
Tinggi Badan : 178 cm
Berat Badan : 90 kg
Trivia Fact :
Shindong adalah Mcs M! CountDown
13. Ryeowook

Nama Lengkap : Kim Ryeo-wook
Nama Panggilan: Wookie, Ryeowook
Tempat-Tanggal Lahir : Incheon, South Korea – 21 Juni 1987
Genres Lagu : Pop, Dance, R&B, Trot
Pekerjaan : Penyanyi, Penari, Aktor
Alat Musik: Piano, Guitar
Pertama Masuk : 2000
Mulai Aktif : 2005-Present
Labels: SM Entertaiment
Bergabung Dalam : SM Town, Super Junior, Super Junior – M, Super Junior – KRY
Hobby : Nyanyi, Membuat Lagu.
Golongan Darah : O
Tinggi Badan : 173 cm
Berat Badan : 58 kg
Trivia Fact :
Ryeowook adalah anggota Terakhir yang bergabung dengan Super Junior.

Sabtu, 25 Juni 2011

Faktor yang mempengaruhi kurs valas Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9). Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah : a. Laju inflasi relatif Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan. b. Tingkat pendapatan relatif Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia. b. Suku bunga relatif Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri. d. Kontrol pemerintah Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk : a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing. b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri. c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah : 1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan. 2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan. 3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara. d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan. e. Ekspektasi Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar. Kemudian menurut Madura (2003:111-123), untuk menentukan perubahan nilai tukar antar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi di negara yang bersangkutan yaitu selisih tingkat inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan GDP, intervensi pemerintah di pasar valuta asing dan expectations (perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan datang). Sistem-Sistem Nilai Tukar Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis, antara lain : a. Fixed exchange rate system Sistem nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh pemerintah atau berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar berubah terlalu besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk memeliharanya dalam batas-batas yang dikehendaki. b. Freely floating exchange rate system. Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan pasar tanpa intervensi dari pemerintah. c. Managed floating exchange rate system. Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih lebih fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld (2000:485), managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap. d. Pegged exchange rate system Sistem nilai tukar dimana nilai tukar mata uang domestik dipatok secara tetap terhadap mata uang asing. Perlakuan manajemen atas resiko fluktuasi kurs valuta asing sebagai berikut : 1) Manajemen Transaction Exposure Perusahaan memiliki inflow/outflow valuta asing yang relatif besar, biasanya akan mempunyai resiko yang relatif tinggi pula terhadap fluktuasi kurs valuta asing. Hal ini mendorong perusahaan melakukan pengendalian guna menghindari atau mengurangi dengan melakukan hedging, yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian sebagai akibat fluktuasi kurs valuta asing, misalnya dengan forward contract, future contract, option dan swap. Jika fasilitas hedging tidak tersedia, maka perusahaan dapat mengusahakan pengurangan resiko dengan tekhnik sebagai berikut: a) Ledging, yaitu strategi pembayaran hutang yang dipercepat karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi. b) Logging, yaitu strategi pembayaran hutang yang ditunda karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi. c) Currency diversification, yaitu diversifikasi valuta asing yang digunakan dalam transaksi ekspor dan impor dengan menggunakann valuta asing yang berkolerasi rendah atau negatif. 2) Manajemen Economic / Operating Exposure. Berkaitan dengan pengaruh fluktuasi valuta asing, maka untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam arti meningkatkan penerimaan perlu dilakukan revisi atau restrukturisasi operasi perusahaan dengan jalan menyeimbangkan valuta asing inflow dan outflow, yaitu: a) Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas outflow (pengeluaran impor besar), maka harus menaikkan penjualan luar negeri, mengurangi orders foreign supplies dan restrukturisasi hutang dengan mengurangi pembayaran hutang valuta asing. b) Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas inflow (penerimaan ekspor lebih besar), maka harus mengurangi penjualan luar negeri, menaikkan orders foreign supplies dan merestrukturisasi hutang dengan menaikkan pembayaran hutang valuta asing. 3) Manajemen Translation Accounting Exposure. Untuk menghindari perusahaan dapat melakukan forward hedging. Bila akhir tahun fiscal spot rate lebih rendah berarti perusahaan dapat menghasilkan income untuk mengkompenssasikan atau meng-offset kemungkinan translation lossnya dalam consolidated financial statement.


Faktor yang mempengaruhi kurs valas

Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9). Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah :

a.      Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan
dengan supply yang tersedia.
b.      Suku bunga relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
d. Kontrol pemerintah
Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
Kemudian menurut Madura (2003:111-123), untuk menentukan perubahan nilai tukar antar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi di negara yang bersangkutan yaitu selisih tingkat inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan GDP, intervensi pemerintah di pasar valuta asing dan expectations
(perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan datang).




Sistem-Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis, antara lain :
a. Fixed exchange rate system
Sistem nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh pemerintah atau berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar berubah terlalu besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk memeliharanya dalam batas-batas yang dikehendaki.
b. Freely floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
c. Managed floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih lebih
fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld (2000:485), managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.
d. Pegged exchange rate system
Sistem nilai tukar dimana nilai tukar mata uang domestik dipatok secara tetap terhadap mata uang asing.
Perlakuan manajemen atas resiko fluktuasi kurs valuta asing sebagai berikut :
1) Manajemen Transaction Exposure
Perusahaan memiliki inflow/outflow valuta asing yang relatif besar, biasanya akan mempunyai resiko yang relatif tinggi pula terhadap fluktuasi kurs valuta asing. Hal ini mendorong perusahaan melakukan pengendalian guna menghindari atau mengurangi dengan melakukan hedging, yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian sebagai akibat fluktuasi kurs valuta asing, misalnya dengan forward contract, future contract, option dan swap.
Jika fasilitas hedging tidak tersedia, maka perusahaan dapat mengusahakan pengurangan  resiko dengan tekhnik sebagai berikut:
a)      Ledging, yaitu strategi pembayaran hutang yang dipercepat karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi.
b)      Logging, yaitu strategi pembayaran hutang yang ditunda karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi.
c)      Currency diversification, yaitu diversifikasi valuta asing yang digunakan dalam transaksi ekspor dan impor dengan menggunakann valuta asing yang berkolerasi rendah atau negatif.
2) Manajemen Economic / Operating Exposure.
Berkaitan dengan pengaruh fluktuasi valuta asing, maka untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam arti meningkatkan penerimaan perlu dilakukan revisi atau restrukturisasi operasi perusahaan dengan jalan menyeimbangkan valuta asing inflow dan outflow, yaitu:
a)      Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas outflow (pengeluaran impor besar), maka harus menaikkan penjualan luar negeri, mengurangi orders foreign supplies dan restrukturisasi hutang dengan mengurangi pembayaran hutang valuta asing.
b)      Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas inflow (penerimaan ekspor lebih besar), maka harus mengurangi penjualan luar negeri, menaikkan orders foreign supplies dan merestrukturisasi hutang dengan menaikkan pembayaran hutang valuta asing.
3) Manajemen Translation Accounting Exposure.
Untuk menghindari perusahaan dapat melakukan forward hedging. Bila akhir tahun fiscal spot rate lebih rendah berarti perusahaan dapat menghasilkan income untuk mengkompenssasikan atau meng-offset kemungkinan translation lossnya dalam consolidated financial statement.



Faktor yang mempengaruhi kurs valas

Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9). Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar

Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah :

a.      Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
b. Tingkat pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan
dengan supply yang tersedia.
b.      Suku bunga relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang semuanya tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan di luar negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam atau di luar negeri. Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
d. Kontrol pemerintah
Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
a. Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
b. Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
c. Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d. Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
Kemudian menurut Madura (2003:111-123), untuk menentukan perubahan nilai tukar antar mata uang suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi di negara yang bersangkutan yaitu selisih tingkat inflasi, selisih tingkat suku bunga, selisih tingkat pertumbuhan GDP, intervensi pemerintah di pasar valuta asing dan expectations
(perkiraan pasar atas nilai mata uang yang akan datang).




Sistem-Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis, antara lain :
a. Fixed exchange rate system
Sistem nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh pemerintah atau berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar berubah terlalu besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk memeliharanya dalam batas-batas yang dikehendaki.
b. Freely floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
c. Managed floating exchange rate system.
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih lebih
fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld (2000:485), managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.
d. Pegged exchange rate system
Sistem nilai tukar dimana nilai tukar mata uang domestik dipatok secara tetap terhadap mata uang asing.
Perlakuan manajemen atas resiko fluktuasi kurs valuta asing sebagai berikut :
1) Manajemen Transaction Exposure
Perusahaan memiliki inflow/outflow valuta asing yang relatif besar, biasanya akan mempunyai resiko yang relatif tinggi pula terhadap fluktuasi kurs valuta asing. Hal ini mendorong perusahaan melakukan pengendalian guna menghindari atau mengurangi dengan melakukan hedging, yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian sebagai akibat fluktuasi kurs valuta asing, misalnya dengan forward contract, future contract, option dan swap.
Jika fasilitas hedging tidak tersedia, maka perusahaan dapat mengusahakan pengurangan  resiko dengan tekhnik sebagai berikut:
a)      Ledging, yaitu strategi pembayaran hutang yang dipercepat karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi.
b)      Logging, yaitu strategi pembayaran hutang yang ditunda karena valuta asing yang digunakan akan didepresiasi.
c)      Currency diversification, yaitu diversifikasi valuta asing yang digunakan dalam transaksi ekspor dan impor dengan menggunakann valuta asing yang berkolerasi rendah atau negatif.
2) Manajemen Economic / Operating Exposure.
Berkaitan dengan pengaruh fluktuasi valuta asing, maka untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam arti meningkatkan penerimaan perlu dilakukan revisi atau restrukturisasi operasi perusahaan dengan jalan menyeimbangkan valuta asing inflow dan outflow, yaitu:
a)      Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas outflow (pengeluaran impor besar), maka harus menaikkan penjualan luar negeri, mengurangi orders foreign supplies dan restrukturisasi hutang dengan mengurangi pembayaran hutang valuta asing.
b)      Jika pengaruh valuta asing lebih besar atas inflow (penerimaan ekspor lebih besar), maka harus mengurangi penjualan luar negeri, menaikkan orders foreign supplies dan merestrukturisasi hutang dengan menaikkan pembayaran hutang valuta asing.
3) Manajemen Translation Accounting Exposure.
Untuk menghindari perusahaan dapat melakukan forward hedging. Bila akhir tahun fiscal spot rate lebih rendah berarti perusahaan dapat menghasilkan income untuk mengkompenssasikan atau meng-offset kemungkinan translation lossnya dalam consolidated financial statement.


Jumat, 17 Juni 2011

teu apal keur naon nyieun blog,,,heuheu

ah ieu mah uulinan ue,,,, wios nyaxxxx1