NISA RAHIM
STIE YASA ANGGANA GARUT
STIE YASA ANGGANA GARUT
BAB
I
PENDAHULUAN
Untuk memulai
sebuah usaha memang harus didahului dengan
taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu
membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal kecil sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.
Jenis usaha yang
dimaksud yaitu UKM ( Usaha Kecil Menengah ) dimana usaha ini memiliki ketahanan
yang cukup kuat sehingga dapat membantu
mensejahterakan perekonomian masyarakat.
Usaha Kecil
Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha
kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar,
aspek tersebut adalah :
1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi
pasar
2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan
pangsa pasar.
Usaha yang sedang In saat ini dibidang
industri yaitu konveksi, perkembangan industri batik terlahir kembali. Sebuah
kota dimana perkembangan bisnis dan industrinya cukup maju pesat, sehingga
permintaan kebutuhan perlengkapan bisnis sangat tinggi. Salah satunya
permintaan akan bahan sandang seperti baju, celana, jaket dll. Maka pemilihan
konveksi dirasa cukup menjanjikan.Agar perusahaan memiliki daya tarik
tersendiri maka pemilik perusahaan menyandingkan usaha konveksi dengan
fanatisme yang ada di wilayah jawa barat yaitu terhadap Persib Bandung.
Berawal dari tradisi keluarga yang turun menurun menggeluti
usaha konveksi, Bpk. Anton Rustandi memulai usaha konveksi ini pada tahu 1992.
Menurut beliau, berikut ini kiat untuk menentukan jenis usaha misalnya Jahit Baju atau Jahit Pakaian:
- Mulai dari yang Anda sukai
Anda
bisa mulai mencoba membuka usaha Jahitan Baju dan Jahitan Pakaianyang sesuai dengan hobi atau
kesukaan Anda. Karena kalau sudah suka, Anda tidak akancepat bosan dan mudah
menyerah menjalankannya walaupun mungkin di masa-masa awal akan ada banyak
tantangan.
- Mulai dari yang Anda kuasai
Atau
bisa mencoba dengan membuka usaha yang memang sudah Anda kuasai bidangnya
cthnya Jahit Baju atau Jahit Pakaian.Waluapun belum berpengalaman berwirausaha,
tapi saya yakin Anda memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan.Misalnya saja
dengan keahlian Anda dalam pembukuan (akuntansi), Anda bisa mulai usaha jasa
pembuatan laporan keuangan untuk usaha kecil atau Jahitan Baju dan Jahitan Pakaian.
- Telusuri kemana uang Anda pergi
Cara
lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menelusuri kemana uang Anda pergi
selama ini. Tujuan membuka usaha Konveksi Baju dan Konveksi Pakaian adalah untuk menambah penghasilan
bukan, maka Anda perlu melihat bagaimana caranya uang berputar.Berpindah tangan
dari konsumen ke penjual, agen Konveksi Baju dan Konveksi Pakaian, produsen dan seterusnya. Coba
lihat bahwa Anda selama ini mengeluarkan uang untuk membeli buku, foto kopi,
makan, kos, transport dan sebagainya. Teliti satu persatu arus uang yang sudah
Anda keluarkan pada sopir angkot, pengusaha makanan, toko buku dan
sebagainya.Mungkin ada salah satu celah dimana Anda bisa menikmati keuntungan
dari arus uang tadi.
BAB II
PROFIL
PERUSAHAAN
Konveksi PERSIA adalah perusahaan
perseorangan yang dijalankan oleh Nisa Rahim.Perusahaan ini bergerak di bidang
usaha konveksi (pakaian jadi), Di mana dikhususkan pada pakaian jadi berbau
PERSIB beserta atributnya.
Nilai kekayaan perusahaan sesuai dengan
besarnya investasi awal adalah Rp. 102.500.000,-
Prospek pengembangan usaha sangat
menjanjikan mengingat pasar yang cukup besar dengan trend yang terus meningkat
dilihat dari perkembangan usaha di bidang tersebut, sedangkan Rencanapendirian
usaha:
1. Strategi pemasaran:
·
Pembuatan dan Pengembangan
produk
·
Promosi
·
Strategi penetapan harga
2. Penambahan kapasitas produksi
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
4. Pemanfaatan teknologi informasi
DATA PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
Konveksi Persia
Bidang Usaha :
Konveksi
Jenis Produk/Jasa :
Pakaian jadi dan atribut Persib
Alamat Perusahaan :
Gg. Saluyu Selatan Kp. Sayati Desa Margahayu.
Kopo Bandung
No Telepon : (022) 5894331
BIODATA PEMILIK
Nama : H. Anton Rustandi
Jabatan : Pemilik
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 02 Februari 1961
Alamat Rumah : Kp. Cipongporang Desa Katapang
Soreang Bandung
No Telepon : (022) 5902332
SUSUNAN PEMILIK/PEMEGANG SAHAM
Nama
|
Jumlah saham
|
Nilai saham
|
Prosentase
|
H. ANTON RUSTANDI
|
100%
|
||
Total
|
0
|
0
|
100%
|
BAB
III
ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
Pengkajian aspek pasar menghubungkan
antara produsen dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi.Selanjutnya
informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi kesempatan serta permasalahan
yang berkaitan dengan pasar dan pemasaran. Dengan demikian, hal itu dapat
meningkatkan kualitas keputusan-keputusan yang akandiambil.
Secara keseluruhan, D. A Aaker dan
G. S Day pada tahun 1990 memberikan sistematika proses pengkajian pasar,
seperti penilaian situasi, penyusunan strategi, pengumpulan data dan informasi,
serta analisis dan peramalan. Oleh karena itu, saya akan menganalisis pasar
dengan sistematika menurut D. A Aaker dan G. S Day.
Aspek pasar menyangkut hal
permintaan dan penawaran T-shirt, jaket dan accessories (syal & bendera)
Persib sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah harga, rantai pemasaran,
peluang pasar dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pemasaran produk kami.
Di masa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal
secara luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk memproduksi
produk sebanyak-banyaknya. Dalam kondisi seperti itu, perusahaan tidak lagi
peduli akan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak produsen yang
mengalami kegagalan dan bahkan terus meruki karena jumlah produksi tidak sesuai
dengan jumlah permintaan.
Begitu pentingnya peran pemasaran dalam menentukan
kelanjutan usaha suatu perusahaan, sehingga banyak manajemen yang menempatkan
posisi pemasaran sebagai ujung tombak usahanya. Penggunaan alat peramalan atas
permintaan suatu produk akan sangat tergantung pada jenis data dan tujuan dari
penggunaan peramalan tersebutm
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada
proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang
dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan
antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan,
dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi
kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini
diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:
- Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatananalisis studi kelayakan dihentikan.
- Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
- Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
- Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
Kegiatan
perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi perusahaan
kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan
ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama
dalam hal;
- Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
- Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
- Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
Dalam analisis pasar ada beberapa
komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya :
- Kebutuhan dan keinginan konsumen;
- Segmentasi pasar
- Target;
- Nilai tambah;
- Masa hidup produk;
- Struktur pasar
- Persaingan dan strategi pesaing
A.
PENGKAJIAN ASPEK PASAR
Sebelum menganalisis aspek pasar dan
pemasaran. Terlebih dahulu perusahaan melakukan proses pengkajian aspek pasar
dengan sistematika proses sebagai berikut :
a. Penilaian
situasi
· Sifat
pasar
-
Bentuk pasar
Bentuk pasar produsen
yang diambil adalah pasar monopolistic untuk pasar di wilayah jepang.Karena
dalam bisnis ada kebebasan penjual keluar masuk pasar, barang yang dijual tidak
homogen tapi dimiliki oleh beberapa penjual saja.tidak adanya barang substitusi
dan harga dikendalikan oleh produsen-produsen tersebut.Dan pasar persaingan
sempurna untuk daerah lokal (jawa barat).Sedangkan bentuk pasar konsumen perusahaan
mengambil pasar konsumen yakni pasar barang yang dibeli oleh perorangan untuk keperluan
pribadi dan pasar organisasi.
-
Identifikasi peluang
Besarnya permintaan
pasar terhadap produk saat ini sangat tinggi.Dikarenakan alasan fanatisme dan
ajang silaturahmi.
-
Identifikasi hambatan
Untuk pasar luar negeri
Hambatan yang sering ditemui dalam mengekspor barang ke luar negeri adalah
proses pengiriman dan tarifbea cukai yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga
hal-hal tersebut menjadi kendala para produsen yang akan mengekspor suatu
produk.
Sedangkan untuk pasar
lokal hambatan yang ditemui adalah persaingan dengan produsen lain.
· Perilaku
konsumen
Untuk pasar lokal,
target kami adalah para bobotoh dari mulai anak-anak sampai dengan dewasa yang
memiliki rasa cinta terhadap Persib Bandung.Sedangkan untuk pasar luar negeri,Konsumen
yang menjadi target awal kami adalah para bobotoh yang ada di jepang dengan
latar sebagai trainee dan pelajar.Dilihat dari segi fanatisme yang besar yang
dibawa oleh para bobotoh sehingga dengan membeli produk kami akan mengingatkan
merekka pada kampong halaman mereka. Maka, pembelian produk ini diharapkan akan
relative tetap dan pembelian dilakukan dengan cara pesanan.
b. Program
pengkajian
· Menentukan
lingkup usaha
Lingkup usaha yang
ditetapkan oleh perusahaan adalah bisnis konveksi.Yang memproduksi kaos bola,
T-shirt, jaket dan accessories seperti syal dan bendera.
· Merencanakan
pangsa pasar
Dilihat dari sisi
bentuk pasar produsen diharapkan mampu menjadi penguasa pasar dengan merangkul
pangsa pasar yang luas. Meski pada awalnya hanya diperuntukan bagi para bobotoh
yang ada di jawa barat dan jepang, jika ada peluang melebarkan sayap dan
mengembangkan bisnis ini kami akan melakukan hal tersebut.
· Posisi
menghadapi persaingan
Untuk pasar di wilayah
jawa barat, jumlah pesaing sangat banyak. Oleh karena itu, kami akan
menonjolkan keunggulan yang kami miliki kepada konsumen.
Sedangkan untuk pasar
luar negeri, Jumlah pesaing tidak begitu banyak namun ada kemungkinan akan
muncul pesaing-pesaing baru. Maka dari hal itu, perusahaan akan mengambil
strategi yakni meminimalisir keluhan-keluhan dari konsumen baik dari segi
produk maupun pelayanannya. Karena kami berusaha untuk mempererat hubungan
dengan pelanggan.
c. Mengumpulkan
data dan informasi
Penawaran produk yang
sejenis dimasa lalu menghasilkan
beberapa ketidaknyamanan para konsumen yaitu :
1) Untuk
pasar lokal
· Produk
yang tidak sesuai dengan keinginan
· Tidak
ada variasi model
· Harga
murah kualitas pun rendah
· Harga
tinggi kualitas pun tinggi
2) Untuk
pasar luar negeri
· Produk
yang tidak sesuai dengan pesanan
· Pengiriman
produk yang melampaui waktu yang ditentukan
· Harga
yang relative tinggi dibanding dengan harga yang ditetapkan di Indonesia.
B. ANALISIS ASPEK PASAR
1.
Permintaan
Permintaan produk ini secara
kuantitatif belum ada data yang menggambarkan jumlah pembeliannya.Meskipun
demikian dapat diperkirakan jumlah permintaan cukup tinggi mengingat para
bobotoh dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Untuk pasar lokal, Permintaan
pasar untuk usaha ini cukup besar, untuk jumlah penduduk jawa barat itu sendiri
adalah 45.053.732 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, dengan proyeksi
permintaaan 5% dari jumlah penduduk yaitu 2.252.686 produk per tahun.
Untuk pasar luar negeri, dari data
yang diambil jumlah bobotoh yang terdaftar di organisasi “Baraya Viking Japan”
adalah 346orang. Ditambah dengan bobotoh yang tidak terdaftar di organisasi tsb
dan pasar lokal yang menjadi tujuan usaha kami adalah bobotoh di jawa barat.
2.
Penawaran
Usaha
memproduksi produk-produk yang berbau Persib memang sudah banyak dilakukan oleh
masyarakat bandung. Namun pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan
mengekspor produk-produk tersebut ke jepang hanya dilakukan oleh organisasi
VIKING Bandung saja.Jadi penawaran produk tersebut bisa menutupi permintaan
yang ada. Dilihat dari alasan di atas maka kami akan mengembangkan sayap ke
luar negeri.
3.
Analisis
Persaingan dan Peluang Pasar
Seperti
yang telah disebutkan diatas persaingan yang dihadapi cukup rendah dan hampir
tidak ada.Hal tersebut menjadi peluang besar bagi perusahaan untuk masuk ke
pasar tersebut.Namun jika muncul pesaing perusahaan, dengan melakukan inovasi
produk akan menjadi peluang pasar yang baru bagi perusahaan.
C. ANALISIS PEMASARAN
Analisis pemasaran dimulai dari
tahap segmentasi pasar yaitu :
-
Segmentasi : Pasar dikelompokan pada demografi => untuk pasar luar
negeri
-
Remaja dan Dewasa
-
Pelajar dan Trainee
Untuk
pasar lokal
-
Anak-anak, dewasa
-
Semua kalangan
pada
geografi =>Nasional dan Negara jepang
pada
psikografi => kelas menengah ke atas
Hal
ini dilakukan produk persib lebih cocok dipasarkan kepada poin-poin diatas
-
Targeting : produk ini diharapkan
nantinya akan menjadi pendukung rasa fanatisme dan ajang silaturahmi diantara
para bobotoh yang berada di jepang
-
Positioning : mengenai posisi produk ini
di pasaran sebagai langkah pertama produk di tempatkan pada produk baru dan pasar baru dimana
terdapat penguatan terhadap produk
1. Produk
Untuk
pasar luar negeri, Produk-produk kami memiliki tema “ Bobotoh from Japan”
sehingga produk yang kami tawarkan adalah produk yang berbau Persib, seperti :
· Kaos
Bola
· T
shirt
· Bendera
· Syal
· Topi
· Dsb
Sedangkan
untuk pasar lokal, kami memiliki tema “bobotoh behind Persib”.Dengan kriteria
produk seperti pada pasar luar negeri, karena pasar luar negeripun
mengembangkan usaha dari pasar lokal.
2. Harga
Harga produk yaitu :
Jenis Produk
|
Pasar
|
|
Lokal
|
Luar negeri
|
|
Kaos
bola
|
Anak-anak
Rp.
45.000/buah
Dewasa
Rp.
75.000/buah
|
Rp.
200.000/buah
|
Tshirt
|
Anak-anak
Rp. 45.000/buah
Dewasa
Rp. 85.000/buah
Rp.
100.000/buah
Rp.
125.000/buah
|
Rp.200.000/buah
Rp. 3250.000/buah
Rp. 550.000/buah
|
Jaket
|
Rp.
80.000/buah
Rp.
120.000/buah
|
Rp.500.000/buah
|
Bendera
|
Rp.
35.000/buah
|
Rp.
80.000/buah
|
Syal
|
Rp.
35.000/buah
|
Rp.
85.000/buah
|
3. Distribusi
Jalur
dsistribusi yang dipilih hanya pengiriman ke Negara Jepang karena peluang dan
kondisi ppasar yang telah diketahui sehingga memungkinkan pengeksporan ke
Negara tersebut.
4. Promosi
Promosi yang dilakukan dengan
melalui internet dan bekerjasama dengan organisasi Baraya Viking Japan yang
berada di Jepang.
Jadi
kesimpulan dari penganalisisan aspek pasar adalah sebagai berikut :
PRODUK/JASA YANG DIHASILKAN
Jenis produk yang di hasilkan : Pakaian
Jadi dan atribut Persib
Karakteristik Produk : untuk anak-anak
dan dewasa
Assesoris tambahan :sablon, resleting, kancing dan lain-lain
KEUNGGULAN PRODUK YANG
DIMILIKI
o
Jahitan Rapi
o
Puring/lapisan dingin
o
Bahan baku yang bermutu
KEGIATAN
PEMASARAN DAN PROMOSI YANG AKAN DILAKUKAN
· Personal Selling
Memberikan contoh/ sample baju yang akan di pasarkan kepada calon
pelanggan hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi.
·
Advertising
Promosi
yang dilakukan dengan melalui internet dan bekerjasama dengan organisasi Baraya
Viking Japan yang berada di Jepang.
TARGET
ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU
Gambaran
Karakteristik Pembeli / Pengguna
·
Pembeli Individu dengan
kelas sosial menengah keatas
·
Distributor/Toko pakaian
TREND
PERKEMBANGAN PASAR
Permintaan
pasar untuk usaha ini cukup besar, untuk jumlah penduduk jawa barat itu sendiri
adalah45.053.732 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, dengan proyeksi
permintaaan 5% dari jumlah penduduk yaitu 2.252.686 produk per tahun
STRATEGI
PEMASARAN
PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN
PRODUK
Perubahan disain sesuai mode yang berlaku/trend, Peningkatan
kualitas bahan dan jahitan dan mencoba diversifikasi produk ke atribut-atribut
persib lainnya.
PENGEMBANGAN WILAYAH
PEMASARAN
Akan
direncanakan untuk menjajaki ekspor berbagai Negara yang terdapat urang sunda
asli yang mencintai persib. Perluasan wilayah
pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pegusaha / distributor/ organisasi/ toko
pakaian di wilayah jawa barat dan jepang
KEGIATAN PROMOSI
1. Promosi penjualan
􀂙 Produk sampel
􀂙 Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar malam
􀂙 Diskount Khusus/ pemberian Voucher
􀂙 Jaminan produk
2. Iklan
􀂙 Brosur/Daftar Harga
􀂙 Iklan di media cetak local
􀂙 iklan di Internet
􀂙 Selebaran
.
3. Personal Selling
􀂙 Lobbying
􀂙 Presentasi penjualan
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi
masyarakat lapisan menengah ke atas. Dengan tingkat inflasi 10%
ANALISIS
PESAING
Pesaing
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Home Industry di
sekitar Padang Bulan
|
Biaya tenaga kerja
lebih murah.
|
1. Jahitan kurang rapi
2. Mutu bahan rendah
3. Desain kurang baik
|
SALURAN DISTRIBUSI
WILAYAH
PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI
Wilayah pemasaran :
1. Lokal : 65%
2. Ekspor : 35%
Jalur distribusi :
1. Individu
2. Distributor
3. Eksportir
GAMBARAN PASAR
PROYEKSI
PERMINTAAN
BAB
IV
ASPEK
TEKNIS DAN PRODUKSI
Teknologi
adalah suatu cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi terhadap
kebudayaan materi.Hal ini lebih dimaksudkan sebagai proses-proses manusia dalam
menangani dan mengendalikan lingkungan fisiknya.Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian
Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
Aspek teknis merupakan aspek yang
berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis
setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis
ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk
start up cost/pra operasional proyek yang akandilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi
akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis
proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya,
perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai,
pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling
menguntungkan.lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya
pengadaan harta tetapnya.Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus
dianalisis di antaranya :
- Lokasi operasi
- Volume operasi;
- Mesin dan peralatan;
- Bahan baku dan bahan penolong;
- Tenaga kerja;
- LAY-OUT
Berikut
adalah penentuan analisis teknis dan produksi :
A. LOKASI
Lokasi
yang dipilih adalah di daerah bandung tepatnya di Jl. Raya sadang kopo sayati
kota bandung. Pemilihan lokasi pabrik yaitu jarak untuk memperoleh bahan baku
lebih dekat disbanding jarak untuk memasarkan barang. Pemilihan lokasi bisa
dilihat pada gambar tersebut :
Lokasi pabrik untuk pasar lokal
PI
|
PO
|
F
|
Dimana
:
PI
: pasar input (bahan baku)
F
: pabrik (factory)
PO
: pasar output (konsumen)
Pemilihan
lokasi pabrik untuk pemasaran lokal adalah isodafan yaitu jarak pasar input
bahan baku dan pabrik sama dengan pasar output ke pabrik.
Lokasi pabrik untuk pasar luar
negeri
PI
|
PO
|
F
|
Dimana
:
PI
: pasar input (bahan baku)
F
: pabrik (factory)
PO
: pasar output (konsumen)
Pemilihan lokasi berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
· lebih
dekat dengan pasar input karena harga pembelian bahan baku lebih murah
· tenaga
kerja mudah didapat
· bisa
berinovasi melihat produsen lain yang ada di bandung.
B. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN
1.
Bangunan
Bangunan digunakan untuk proses
produksi produk. Luas lahan yang digunakan tergantung pada jenis dan banyaknya
fasilitas yang dimiliki atau dengan kata lain skala usaha yang dimiliki. Layout
pabrik diatur sesuai dengan urutan tahap-tahap produksi. Hal ini memudahkan
untuk proses pemindahan barang dari masing-masing tahap.
Layout pabrik sebagai berikut :
Peralatan yang digunakan baik yang
modern maupun penunjang proses produksi adalah sebagai berikut
· mesin
jahit
· mesin
obras
· mesin
cetak
· mesin
bordel
· setrika
uap
· meja
· kursi
· lemari
· dll
Jika dibandingkan dengan pengusaha lingkar atas maka
teknologi yang kami gunakan nyaris sederhana karena pengaruh modernisasi yang
masuk ke usaha ini hanyalah mesin sablon,jahit, dan obras yang termasuk
teknologi menengah. Mesi-mesin tersebut diharapkan akan memperlancar proses
produksi.
C. BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
Bahan Baku
Dilihat
dari macam-macam produk, tentu terdapat banyak bahan baku yang digunakan. Bahan
bakuyang paling utama adalah berbagai jenis kain untuk macam produk yaitu
sebagai berikut :
Produk
|
Bahan
baku (jenis kain)
|
Kaos
|
Higet, lotto
|
Tshirt
|
Tese
|
Jaket
|
Lotto, parasit
|
Syal
|
Benang rajut, benang wol
|
Bendera
|
Parasit
|
Penggunaan Bahan Baku
BAHAN BAKU
|
KEBUTUHAN
RATA-RATA
PER BULAN
|
Kain
|
20 kayu termasuk semua jenis
kain
|
BAHAN PENOLONG
|
KEBUTUHAN
RATA-RATA
PER BULAN
|
Kancing
|
1 gross
|
Ritsleting
|
2 gross
|
Benang
|
15 lusin
|
KAPASITAS PRODUKSI
FASILITAS
DAN MESIN PRODUKSI YANG DIMILIKI
FASILITAS
& MESIN PRODUKSI
|
Jumlah
|
Total
Nilai
|
Mesin jahit
|
15 unit
|
15.000.000
|
Mesin obras
|
3 unit
|
3.750.000
|
Mesin sablon
|
2 unit
|
4.000.000
|
Mesin lubang kancing
|
1 unit
|
5.000.000
|
Total
|
27.750.000
|
D.PROSES PRODUKSI
Proses produksi dilakukan
berdasarkan macam produk yang dilaksanakan, pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
1.
kaos bola, Tshirt dan jaket
· pemotongan
kain berdasarkan pola
· pengobrasan
· penjahitan
· penyablonan
· pembordelan
· finishing
· pengemasan
2.
syal
· perajutan
· finishing
3.
bendera
· pemotongan
kain
· penyablonan
· finishing
Tabel
prosesproduksi kaos/jaket/t-shirt
PROSES PRODUKSI
|
BAHAN BAKU
|
TEKNOLOGI
|
MESIN
|
Memotong
|
Kain
|
Tradisional
|
Gunting
|
Mengobras
|
Kain
|
Otomatis
|
Mesin Obras
|
Menjahit
|
Kain + Benang
|
Otomatis
|
Mesin Jahit
|
Menyablon
|
Cat sablon
|
Otomatis
|
Mesin Sablon
|
Membordel
|
Kain + Benang
|
Otomatis
|
Mesin Bordel
|
Memasang kancing/resleting dll (jika perlu)
|
Kancing
Resleting
|
Otomatis
|
Mesin Lobang Kancing
Mesin jahit
|
Tabel
proses produksi syal
PROSES PRODUKSI
|
BAHAN BAKU
|
TEKNOLOGI
|
MESIN
|
Merajut
|
Bola rajut
|
Tradisional
Otomatis
|
Rajutan
Jarum
|
Finishing
|
-
|
-
|
-
|
Tabel
proses produksi bendera
PROSES PRODUKSI
|
BAHAN BAKU
|
TEKNOLOGI
|
MESIN
|
Memotong
|
Kain
|
Tradisional
|
Gunting
|
Menyablon
|
Cat sablon
|
Otomatis
|
Mesin Sablon
|
Finishing
|
-
|
-
|
-
|
KEUNGGULAN
PROSES YANG DIMILIKI :Menggunakan teknologi
mesin otomatis
E. JUMLAH DAN MUTU PRODUKSI
Dengan peralatan yang ada dan kapasitas produksi yang masih
rendah, serta mengandalkan jumlah tenaga kerja manusia,jumlah produksi masih
terbilang rendah karena bisnis ini masih dalam proses awal (first step) usaha.Namun
masih bisa menutupi permintaan yang ada.Tiap hari menggunakan fasilitas
peralatan yang ada diharapkan akan memproduksi per bulan adalah sbb :
Kaos :80 buah
Tshirt :80 buah
Jaket :100 buah
Syal : 200 buah
Bendera : 200 buah
Mutu produk yang dihasilkan pada
produk kami adalah kualitas baik atau KW 1.Sehingga meminimalisir ketidakpuasan
pelanggan.
F.
KENDALA PRODUKSI
Kendala yang dihadapi dalam produksi adalah
· tenaga kerja
· mesin rusak
· bahan baku yang tidak tersedia
G.
RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PEMASARAN
−
Mencari peluang pasar pada situs-situs web
− Pembuatan brosur,daftar pelanggan,
daftar penjualan dengan mempergunakan pro komputerisasi
PRODUKSI
−
Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan penolong,
bara
jadi, daftar persediaan)
PENGEMBANGAN PRODUK
−
Pembuatan desain
KEUANGAN
−
Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan program
komputerisasi
BAB
V
ASPEK
KEUANGAN
Berkaitan
dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
- Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
- Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
- Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
- Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).
Meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
- Kebutuhan dana;
- Sumber dana;
- Proyeksi neraca;
- Proyeksi laba rugi;
- Proyeksi aliran kas (cash flow)
A. Kebutuhan Dana Investasi
· Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 68.000.000,-
· Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 1.500.000,- yang digunakan untuk
proses sewatanah dan bangunan.
· Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang
mencapai Rp 33.000.000.,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 102.500.000,-
B. Rencana Sumber Dana
Modal sendiri Rp 47.500.000,-
Modal asing Rp. 50.000.000,-
C. Rencana Kebutuhan Dana
1. Aktiva Tetap
• Sewa Tanah Dan Bangunan Rp 1.500.000
• fasilitas peralatan (mesin dll) Rp 27.500.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 59.500.000
2. Aktiva Lancar
• Kas Rp
10.000.000
• Kain berkualitas Rp.20.000.000
• bahan pendukung Rp
10.000.000. +
Jumlah
Aktiva Lancar Rp 33.000.000
Total Aktiva Rp 102.500.000
D. Proyeksi Keuangan
1. Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per tahun dari penjualan Rp.387.750.000
Dengan harga produk:
Jenis Produk
|
Pasar
|
Rata-rata Penjualan/tahun
|
||||
Lokal
|
Luar negeri
|
Unit
|
Rp
|
|||
Lokal
|
LN
|
Lokal
|
LN
|
|||
Kaos
bola
|
Anak-anak
Rp.
45.000/buah
Dewasa
Rp.
75.000/buah
|
Rp.200.000/buah
|
Anak2
500
Dewasa
200
|
200
|
Anak2
22.500.000
Dewasa
15.000.000
|
40.000.000
|
Tshirt
|
Anak-anak
Rp.
45.000/buah
Dewasa
Rp.
85.000/buah
|
Rp.250.000/buah
|
Anak2
250
Dewasa
200
|
200
|
Anak2
11.250.000
Dewasa
17.000.000
|
50.000.000
|
Jaket
|
Rp.120.000/buah
|
Rp.400.000/buah
|
300
|
200
|
36.000.000
|
80.000.000
|
Bendera
|
Rp.
35.000/buah
|
Rp.
80.000/buah
|
1200
|
200
|
42.000.000
|
16.000.000
|
Syal
|
Rp.
35.000/buah
|
Rp.
85.000/buah
|
1200
|
200
|
42.000.000
|
16.000.000
|
Jumlah
|
185.750.000
|
202.000.000
|
||||
Total
|
387.750.000
|
2. Proyeksi biaya per tahun
· Pengadaan kain Rp
120.000.000
· Gaji karyawan
- 16org TK. Rp
116.000.000
·
Biaya listrik Rp
4.200.000
·
PBB Rp
4.000.000
·
PPn Rp
3.000.000
·
Biaya Telp Rp
2.000.000
·
Perlengkapan
kebersihan Rp 1.000.000
+
Jumlah Biaya Rp 250.200.000
3. Proyeksi rugi / laba
Perhitungan laba /rugi yaitu
dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluaran
= Rp 387.750.000– Rp 250.200.000
= Rp 137,550.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan produk
adalah sebesar Rp.157.550.000
a.
Perhitungan kelayakan usaha
Pay Back Period = (Total Biaya Investasi : Keuntungan)
x 1 tahun
= (Rp 102.500.000 : Rp 137.550.000)
x 1 tahun
= 0,7 tahun atau 9 bulan
Artinya,
pengembalian modal dapat diterima pada saat bulan ke-7
Rasio profitabilitas = laba kotor penjualan
x 100%
= 137.550.000 387.750.000
x100%
= 0,35 x 100%
= 35%
Artinya,
perusahaan Persia melakukan penjualan sebesar Rp. 1. Maka perusahaan akan menghasilkan laba sebesar
0.3547 atau 35%
Rate Of
Return
NET INCOME =
(EBDIT- DEP) (1-TAX)
= (137.550.000-20.000.000)
(0.6)
= 70.530.000
Rata-Rata Investasi = 102.500.000,-
Avarage Rate Of Return = 68,8 %
Net profit margin = EAT penjualan
= 70.530.000 387.750.000
x100%
= 0,18 x 100%
= 18%
Setiap perusahan melakukan penjualan
100% maka perusahaan akan menghasilkan laba sebesar 18%
Return on Invesment = EAT total aktiva
= 70.530.000 102.500.000
= 0,68
Perusahaan meng elola aktivanya sebesar
Rp 1. Maka perusahaan akan menghasilkan laba bersih sebesar 0,68
Return on equity = EAT total modal sendiri
= 70.530.000 47.500.000
= 1,48
Setiap
kali perusahaan mengelola modal sendirinyasebesar Rp. 1. Maka, perusahaan
menghasilkan laba bersih sebesar 1,48
Rentabilitas economy = = EBIT total aktiva
= 137.550.000 102.500.000
= 1,34
Setiap
perusahaan mengelola total aktivanya sebesar 100%. Maka, perusahaan akan
menghasilkan laba bersih sebesar 1,34
BAB
VI
ASPEK
MANAJEMEN
Aspek
ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa
yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk
dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber
daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi
sesuai dengan yang direncanakan.
Beberapa unsure yang harus
dianalisis di antaranya
- Kepemilikan
- Organisasi
- TIM Manajemen
- Karyawan;
A.
Organisasi Usaha
Adapun bentuk pengorganisasian usaha kami adalah sebagai
berikut :
Pemilik Usaha
|
Pegawai / Pemasar
|
Pegawai / Pemasar
|
Pegawai / Pemasar
|
Investor
|
B.produksi
|
B.keuangan
|
Investor :
adalah orang sebagai individu
atau kelompok yang menginvestasikan dananya dengan jumlah nominal yang
dikehendaki kedua belah pihak antara investor dengan pemilik usaha atas dasar
sarat-sarat dan perjanjian yang yang telah disepakati,investor bisa juga
disebut sebagai pemilik sebagian modal
usaha
Pemilik Usaha :
adalah seorang pemilik dari
usaha yang dijalankannya,dalam dunia usaha jika usaha yang digelutinya usaha
kecil menengah maka yang dilakukannya dinamai sebagai “one man show” yang artinya segala sesuatu dikerjakan sendiri tapi
dalam konteks usaha besar sering disebut sebagai direktur.apapun sebutannya dan
apapun ruang lingkupnya mau besar atau kecil ruang lingkup usahanya setiap
pemilik usaha memiliki persamaan yaitu selalu melakukan inovasi dan
mengembangkan kreatifitas guna membuat produk yang sesuai dengan pasar
B.Produksi :
adalah orang yang bertanggung
jawab atas pembuatan produk yang nantinya akan dipasarkan dari mulai pembutan
sampai pada tahap akhir hingga penjualan (pengemasan)tentunya dengan standar
kualitas yang sudah ditetapkan karna pastinya kita tidak ingin mengecewakan
para konsumen
B.Keuangan :
adalah orang yang bertanggung
jawab atas keluar masuknya keuangan perusahaan,posisinya pasif tapi bias
berubah menjadi aktif tatkala pemilik perusahaan dan investor ingin mengetahui
informasi tentang keadaan keuangan perusahaan yang nantinya sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan
Pegawai / Pemasar :
posisinya sebagai pesuruh jadi
fungsinya juga fleksibel bisa bekerja dibagian produksi bisa sebagai pemasar
atau penjual langsung ke konsumen karena posisinya sebagai pesuruh jadi bisa
sebagai pekerja tetap atau pekerja lepas yang mau menembah penghasilan
hariannya
B.
SDM
B.Produksi :
untuk langkah awal SDM pada
bagian produksi di peggang oleh pemilik usaha dikarenakan yang hapal tentang
pembuatan produk hanya pemilik saja,untuk jangka panjang sekitar berjalan 1
tahun maka tugas bagian produksi diserahkan ke pegawai yang pada masa berjalan
1 tahun sambil mengadakan pengkaderan untuk bagian produksi
B.Keuangan :
bagian keuangan, SDM yang
digunakan dari kalangan keluarga demio keamanan dan kenyamanan keuangan
sehingga keuangan bisa terus terkontrol meskipun berada diluar jam kerja
dikarenakan kedekatan keluarga dan bisa berjalan beriringan bersama dalam
mengambil keputusan
Pegawai / Pemasar :
untuk pegawai / pemasar bisa
mengambil didaerah sekiar yang memang butuh pekerjaan dan mensukseskan
penyerpan pengangguran di daerah sekitar baik untuk pekerja dengan buruh
perhari atau pekerja tetap dengan system gaji perbulan
Spesifikasi pekerjaan karyawan :
a. Marketing
(1 marketing)
bertugas sebagai berikut
1. Menawarkan produk
pada konsumen.
2. Bertanggung jawas
atas semua pembayaran barang.
3. Menentukan harga
yang lebih spesifik.
4. Menentukan nilai
lebih pada setiap produk
5. Menampung semua
keluhan dan masukan dari pelanggan.
6. Melaporkan pada tim
kreatif tentang kekurang produk.
7. Melaporkan semua
penerimaan uang, pada bagian keuangan
b. Tim
kreatif (2 orang) bertugas sebagai berikut:
1. Membuat
gambar-gambar bordil
2. Membuat desain baru
3. Mencari produk yang
lebih unik dan menarik
4. Memperbaiki desain,
yang dilaporkan marketing ada kekurangan
c. Bagian
keuangan (2 orang) bertugas sebagai berikut
1. Mencatat semua
keluar masuk nya uang
2. Memberikan upah
pada semua karyawan
3. Mengabsen untuk
semua karyawan
4. Menyiapkan dana
untuk pengeluaran per hari maupu per bulan
d. Pemotong
kain (1 orang)bertugas
:
1. Memotong kain
sesuai pola yang telah di buat tim kreatif
e. Operator
mesin bordil (2 orang, tiap 8 jam ganti) bertugas:
1. Menjalankan mesin
2. Menyesuaikan
potongan kain yang telah di potong sesuai pola
f. Penjahit
(4) bertugas :
1. Menjahit kain yang
telah di potong sesuai desain
2. Memasang riesleting
g. Pengobras
(2 orang)
bertugas :
1. Mengobras semua
jahitan yang telah selesei di jahit dan dipasang riesleting
2. Membersihkan
sisa-sisa benang jahitan dan bordil
h. Penyetrika
(1 orang) bertugas:
1. Menyetrika baju
yang telah di obras
2. Melipat baju dengan
rapi
3. Memasukkan kedalam
plastik
4. Mengikat dengan
tali baju-baju yang telah di masukkan kedalam plastik
i. Sopir
(1 orang)bertugas:
1. mengirim barang ke pemasar
2. Merawat mobil
pengiriman barang
3. Membantu mengangkat
barang ke tempat pedagang
BAB VII
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
A. ANALISIS SWOT
STRENGTH (KEKUATAN):
1. PRODUK
|
|
√ Harga jual
√ Mutu produk
√ Desain produk
|
Harga jual yang cukup rendah dan kualitas
bahan baku yang lebih unggul serta desain
yang disesuaikan dengan trend/ mode yang
berlaku bila dibandingkan
dengan produk
sejenis
|
2. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN
|
|
√ Ketepatan waktu
pengiriman
√ Segmentasi
Pasar
|
Waktu pengiriman
selalu 1 hari sebelum
tenggang waktu
pengiriman yang ditentukan
|
3. PELAYANAN PELANGGAN
|
|
√ Keramahan
pelayanan
√ Pelayanan purna jual
|
Bila ada barang
yang rusak perusahaan
bersedia
memberikan ganti ( customer
satisfaction)
|
4. ORGANISASI DAN SDM
|
|
√ Rekrutmen dan
penempatan
√ Tingkat keahlian khusus
√ Tingkat
pendidikan
√ Pengalaman
kerja
|
Tenaga kerja
berasal dari mantan murid
LPDK konveksi
sehingga tingkat keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja karyawan
dapat di
andalkan.
|
5. SISTEM MANAJEMEN
|
|
√ Sistem pembukuan (akuntansi)
√ Sistem
administrasi
|
Lengkapnya data
keuangan dan pelanggan
membuat mudahnya
perusahaan mengontrol
kinerja
perusahaan dalam mencapai tujuan.
|
6. PRODUKSI
|
|
√ Biaya produksi
√ Kemampuan
pemenuhan order
√ Fasilitas
produksi
|
Rendahnya biaya
produksi, dan pemakaian
mesin otomatis
dalam memproduksi
|
7. TEKNOLOGI
|
|
√Penggunaan
teknologi modern
|
Menggunakan
teknologi mesin otomatis
|
WEAKNESS
(KELEMAHAN):
1.
FUNGSI PEMASARAN
|
|
√ Promosi dan iklan
√ saluran distribusi
√ Brand
|
Kurangnya strategi pemasaran dan
lemahnya
saluran distribusi membuat
produktivitas
karyawan dan mesin tidak
termanfaatkan
|
2. ORGANISASI DAN SDM
|
|
√ Wewenang dan delegasi
|
Pembagian
wewenang dan delegasi masih
belum
terlaksana dengan baik
|
3. SISTEM MANAJEMEN
|
|
√ Pengimplementasian fungsi Manajemen
|
System
manajemen yang lemah dan tidak
terstruktur
sehingga pengelolaan manajemen tidak maksimal
|
4. PRODUKSI
|
|
√
Perencanaan produksi
√
Kapasitas produksi
|
Kapasitas
produksi mesin dan kemampuan
tenaga
kerja tidak diiringi dengan
kemampuan
menciptakan pasar
|
5. PEMANFAATAN TI
|
|
√
Pemahaman manfaat TI
|
Adanya
fasilitas TI yang lengkap tidak
digunakan
dengan baik untuk mengembangkan usaha
|
OPPORTUNITIES
(PELUANG):
1. PERSAINGAN
|
|
√ Persaingan untuk usaha sejenis
√ Persaingan untuk produk substitusi
|
Tingkat
Persaingan yang rendah membuat
usaha
ini punya prospek yang cukup cerah
dimasa
mendatang
|
2. PELUANG PASAR
|
|
√ Akses dan informasi pasar
√
Permintaan pasar
|
Peluang
ekspansi pasar ke daerah
cukup
tinggi
|
3. KEMAJUAN TEKNOLOGI
|
|
√ Perkembangan teknologi produksi
√
Perkembangan T
|
Adanya
fdasilitas TI dan pemanfataan
internet
bisa menunjang perkembangan
usaha
( desain , Mode , relationship )
|
4. TENAGA KERJA
|
|
√ Ketersediaan tenaga kerja sesuai
kebutuhan
|
Tenaga
kerja rata-rata tamatan LPDK
Mutiara
sehingga ada komitmen dan ikatan
emosional
membuat tingkat turn over karyawan rendah
|
5. BAHAN BAKU
|
|
√
Mutu bahan baku
√ Ketersediaan bahan baku
|
Mutu
bahan baku yang diatas pesaing dan
ketersediaan
bahan baku
|
THREATS
(HAMBATAN):
1. PERSAINGAN
|
|
√
Produk import
|
Rendahnya
daya beli masyarakat membuat
produk
import bekas pakai menjadi
digandrungi,
ditunjang mutu dan kerapian
jahitan
yang cukup tinggi dan harga yang
murah.
|
2. PEMODALAN
|
|
√ Hubungan dengan lembaga
keuangan (perbankan)
√ Kemudahan mendapatkan pinjaman
|
Ketidakmampuan
mengakses sumber-sumber permodalan membuat sulitnya mendapatkan pinjaman
|
3. KONDISI PEREKONOMIAN
|
|
√
Kondisi perekonomian dan
perbankan
(keuangan)
|
Ketidakstabilan
kurs rupiah berpengaruh pada komponen
biaya produksi.
Daya
beli masyarakat yang semakin menurun
|
B. ANALISIS POAC
1. Planning
Dalam
perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART.
• Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Perencanaan dari PERSIA Konveksi terarah dan jelas pada ruang lingkup yang pasti.
• Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Perencanaan dari PERSIA Konveksi terarah dan jelas pada ruang lingkup yang pasti.
•
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Berdasarkan hasil estimasi dan berbagai survei lapangan, dapat
dilihat jelas bahwa program kerja yang telah direncana oleh pihak manajemen PERSIA Konveksi dalam hal ini dapat diukur tingkat
keberhasilannya, bahkan sampai pada tingkatan terburuk sekalipun.
•
Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Semua yang telah
direncanakan dalam upaya membangun perusahaan ini dapat dicapai secara nyata,
mungkin bukan hal yang mudah untuk melakukan segala sesuatunya sesuai rencana,
namun karena didukung oleh manajemen yang baik serta usaha keras yang tak kenal
lelah maka kami optimis bisa mencapai semua tujuan dari perusahaan ini.
•
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Kami percaya
kami mampu untuk melakukannya dengan
baik.
• Time
artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran
atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi. Segala perencanaan telah
kami susun secara sistematik, sehingga segala perencanaan memiliki deadline yang tepat dan harus terpenuhi.
Kami
merasa bahwa planning yang kami buat sudahlah sangat sesuai dengan prinsip
SMART, sehingga kami dapat melanngkah ke depan dengan sangat yakin.
2. Organizing
Agar
tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya
diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi
berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab,
wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Kami telah melakukan pembagian
itu dengan sangat baik dan perusahaan yakin bahwa pengorganisasian di
dalam perusahaan ini akan sangat baik dan solid.
3. Actuating
Perencanaan
dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan
kerjasama. Perusahaan begitu menyadari arti penting
sebuah pergerakan yang dilandasi oleh kerja sama yang solid antar pekerjanya,
oleh karena itu, perusahaan akan senantiasa mengontrol setiap
pergerakan dalam perusahaan kami dengan terus melakkukan komunikasi secara
intensif agar segalanya dapat berjalan searah dengan tujuan perusahaan.
4. Controlling
Agar
pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Ada yang sebulan sekali, adapula
yang pertriwulannya. Dan diharapkan dengan adanya kegiatan controlling yang
baik dan sesuai Standar Operasional Prosedur Perusahaan, segala kegiatan dapat
terus berkembang dan berjalan dengan baik.
C.
ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA
Dampak
Terhadap Masyarakat Sekitar
− Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan
Organisasi
Analisis
Resiko Usaha
− Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25 %
− Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30 %
− Penurunan daya beli masyarakat
− Kerusakan mesin- mesin peralatan
Antisipasi
Resiko Usaha
− Pembelian
Stock bahan Bahan Baku dan Bahan penolong
− Membuat kontrak dengan tenaga kerja
− Memperluas saluran distibusi pemasaran dan
penekanan peningkatan kuantitas ekspor
− Melakukan maintenance secara berkala
BAB
VIII
RENCANA
STRATEGI
a. Strategi
persaingan
1. Focus dengan
kwalitas yang lebih baik
Suatu cara untuk memenangkan persaingan khususnya pada
konveksi adalah dengan membandingkan produk yang di hasilkan dengan produk
pesaing. Dalam hal ini keunggulan produklah yang akan membedakannya dari produk
pesaing. Kami menggunakan strategi kwalitas barang yang bagus, desain sesuai
trend, unik, menarik, cantik, dan jahitan yang rapi untuk bersaing dengan
konveksi lain.
2. Penentuan harga
prestise
Menggunakan harga diatas pesaing karena mempunyai
keunggulan tersendiri dan untuk meraih kesan terbaik dari pesaing-pesaing lain.
b. Strategi
pengembangan wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran akan direncanakan di perluas ke luar
kota, seperti di surabaya disana ada pasar grosir besar yaitu di pasar kapasan.
Dengan model titip barang dan bayarnya menggunakan bilyet giro para pedagang
akan lebih tertarik untuk mencoba produk kami, tapi setelah produk kami laku
dipasaran Surabaya kami akan memberlakukan model cash, tidak menggunakan bilyet
giro lagi, ada uang ada barang.
c. Strategi
pengembangan produk
1. Strategi
pengembangan produk baru
Produk baru dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan
keinginan pasar dan dengan selalu mengikuti trend yang ada, dengan melihat dan
mengikuti pameran- pameran busana. Tim kreatif yang bertanggung jawab atas pengembangan
produk, tetapi kami tidak hanya mengandalkan tim kreatif saja untuk
mengembangkan produk kami, tapi kami juga menerima masukan dari para pelanggan
tentang produk-produk yang lebih bagus, unik, menarik, dan cantik. Selain itu
kami selalu menjaga kwalitas jahitan dan kemasan untuk menjaga nama merek kami.
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus, kita tidak
bias dalam memulai bisnis itu setengah-setengah. Kegagalan berusaha sebenarnya
bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri, dengan
demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
Perhitungan-perhitungan yang matang
selayaknya dilakukan diawal-awal mulai usaha,
karena sekali kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah
efek berantai.dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara
modal lama-kelamaan tersedot habis. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai
usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang
pas dan mana yang kurang. Dengan Demikian kita akan terhindar dari resiko yang
lebih besar.
Saya menyimpulkan bahwa usaha ini
dapat dikatakan layak. Karena, dilihat dari analisis-analisis diatas usaha ini
sangat feasible untuk dilakukan dan dikembangkan selama tidak ada perubahan
dalam kebijakan internal maupun eksternal yang mengakibatkan akan terjadinya
koreksi di berbagai bidang.
B.
Penutup
Manusia hanya bisa berencana, namun
Allah swt. lah yang punya segalanya dan telah ditentukan oleh-Nya semua hasil
jerih payah kita berdasarkan kepada apa yang telah kita usahakan sebelumnya.
Semuanya tergantung proses. Karena proses yang baik akan berbuah hasil yang
baik dan proses yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk pula. Demi
menghargai sebuah proses maka, ada baiknya kita membuat berbagai perencanaan
yang matang dan memperhitungkan apa peluang yang akan kita capai ke depannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhirTerimakasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Wassalamualaikum wr. wb.
0 komentar:
Posting Komentar